Sabtu, 23 Agustus 2008



Sudah 4 tahun saya kuliah di jurusan Arsitektur, banyak sekali kegiatan kuliah yang saya lakukan seperti menganalisa bagunan tradisional, rumah pinggiran sungai, bagunan karya arsitektur dunia dan masih banyak lagi..tapi kapan ya!!!, menganalisa rumah saya sendiri, tempat dimana saya tinggal selama 15 tahun. Nah, mungkin inilah waktu yang tepat untuk saya menganalisa rumah saya sendiri..tapi analisa dari faktor apa ya? Apakah saya merasa nyaman dirumah ku sendiri..nyaman dari segi penghawaan aja dech…maklum banjarmasin kota yang begitu panas,jadi didalam rumah apakah saya tetap merasa panas kalau tidak memakai kipas angin?


Penganalisaan di mulai……!!!!

Rumah saya berada di jalan D.I Panjaitan di sebuah gang kecil dan mungkin bisa di sebut kumuh (masuk dalam karakteristik permukiman kumuh), gang ini bernama gg. 9 nopember. Rumah rumah yang ada didalam gang saya ini saling berdempetan satu sama yang lainnya..sedikit bersyukurlah saya karena letak rumah saya teapt di ujung gang jadi lumayan lapang.

Rumah saya terbuat dari kayu, dibangun ditanah rawa basah setinggi 50 cm, berlantai kayu ulin di lapisi dengan alas tikar dan atap seng dengan plafond yang dipasang setinggi ±3,6 meter. Dari segi bahan dan material banguanan bisa dikatakan sudah cukup memadai untuk mengatasi kenyamanan thermal.

m010-horz.jpgDengan bagian depan rumah menghadap ke selatan..nah kata pakar arsitektur rumah yang baik yang baik adalah apabila orientasi bukaan menghadap ke selatan sehingga area dalam rumah dapat dialiri udara..tepat sekali arah rumah saya menghadap keselatan!!, namun sistem jendela yang dibuat di rumah saya adalah jendela mati (menyedihkan sekali huehue) tetapi dari kesediahan jendela mati tadi terdapat 2 buah pintu yang selalu kami buka pada siang hari (ya..lumayan lah udara masih bisa masuk kedalam rumah)

Pasti bingung kenapa ada 2 buah pintu yang terpisah di bagian depan rumah saya..heheh.begini ceritanya dulu rumah saya ini terdiri dari 2 buah rumah yang saling berdempetan (rumah ortu dan rumah tante) karena tante meninggal dunia jadi rumah tante dibeli dech kemudian dijadikan satu buah rumah.Nah jadi pintunya di buat tetap 2 buah..heheheh rumah yang aneh lah

Berikut denah rumah saya setelah di rombak dari 2 rumah menjadi satu rumah di tampah lagi 1 kamar yang dibuat di luar denah rumah:

Rumah saya ini di apit oleh bangunan-bangunan besar, di bagian barat rumah di batasi tembok besar rumah milik saudagar cina yang kaya raya (gaya tulisan dongeng ehahah). Di belakang atau sebelah utara dibatasi tembok saudagar dari mana saya juga tidak tau..yang pasti juga lumayan kaya sehingga bisa membangun ruko. Nah sebelah timur rumah saya lumayan renggang karena masih ada jarak kira-kira 4 meter antara dinding rumah saya dengan rumah tetangga.




1 komentar:

sarana loka almika mengatakan...

arsitek ya bisa autocad dong..ntar klo ada job bantu ya aku sipil seh


Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Supported by Free Ebooks. Powered by Blogger