Minggu, 24 Agustus 2008

RUMAH ideal dilihat dari ASPEK THERMAL

postingan ini terinspirasi dengan beberapa tulisan yang menjelaskan tentang rancangan sebuah rumah ideal...so moga bermanfaat buat semuanya..kloe udah baca kasih comment tentunya..ok

Sebagai seorang mahasisiwa yang kuliah dijurusan Arsitektur tentunya saya tidak lepas dari rutinitas tugas untuk merancang sebuah bangunan yang ideal sebagai contoh adalah sebuah rumah tinggal yang harus memikirkan kenyamanan,keamanan dan bernilai artistik sehingga menghasilkan sebuah rumah yang ideal. Bicara tentang rumah ideal dalam aspek kenyamanan tentunya arah orientasi rumah sangat dipertimbangkan, para pakar arsitektur kerap menyebut arah selatan sebagai orientasi rumah paling oke karena aliran angin tepat melalui arah tersebut. Akan tetapi Persoalannya adalah kondisi yang mendekati sempurna itu biasanya sulit untuk dicapai. Apalagi di area padat seperti kota Banjarmasin ini, arah rumah yang tidak beraturan, rumah yang padat dan saling berdempetan sehingga peluang untuk mendapatkan lokasi yang oke itu harus dibayar sangat mahal.

Kenapa sich rumah dengan Orientasi ke arah selatan begitu difavoritkan?

Tentunya karena beberapa hal yang mendasar, utamanya rumah akan mendapatkan pencahayaan yang teduh serta aliran angin yang memadai. Sesuai dengai pola siklus angin

Bagaimana jika rumah Anda ‘terpaksa’ menghadap ke arah lain?
Ternyata, banyak hal yang bisa dilakukan, baik saat proses desain ataupun ketika rumah sudah telanjur berdiri dan tentunya orientasi rumah tidak mengarah ke selatan seperti kebanyakan orang idamkan.

Ada Beberapa Tips untuk mendapatkan kenyamanan thermal dalam sebuah rumah yang tentunya sudah terbangun dan orientasinya tidak mengarah ke selatan

1. Buat Kisi- Kisi sebagai sun shading di area bukaan seperti jendela

Tentunya siang hari, pada pukul 13.00 hingga 15.30 WITA, cahaya matahari akan langsung masuk ke dalam rumah dan kondisi depan rumah akan sangat pengap dan panas. Kalau sudah begitu, mereka yang tak tahan panas bisa tak betah berlama-lama di dalam rumah sehingga rumah bukan lagi sebagai tempat yang ideal untuk beraktifitas bagi penghuninya.Sebagai solusi, pasang kisi-kisi kayu atau besi sebagai sun-shading yang bertindak sebagai secondary skin bagi rumah. Kisi-kisi dan sun shading berfungsi menghalangi panas matahari menerobos ke ruangan didalam rumah dan tentunya akan menambah nilai estetika bangunan.

2. Memperhatikan posisi ketinggian Plafon

Plafon yang tinggi akan mendatangkan kesan lapang pada rumah. Selain itu, udara di dalam ruang juga akan menjadi lebih dingin dengan adanya plafon yang tinggi.

Mengapa bisa begitu?

sebab hawa panas selalu naik ke atas. ”Ketika tempat berkumpulnya hawa panas jauh dari permukaan lantai, otomatis hawa panas tidak mengganggu aktivitas penghuni rumah,” dikutip dari Denny Setiawan pemenang sayembara desain rumah hemat energi 2007 ini.

Meski demikian, bukan berarti Anda disarankan untuk membangun plafon setinggi mungkin. Anda cuma perlu membangunnya dengan ketinggian proporsional.

3. Mempersiapkan bukaan rumah agar memperoleh Sirkulasi silang
Plafon tinggi saja belum cukup untuk membuat rumah yang menghadap barat lebih adem untuk dihuni. Anda masih perlu mempersiapkan sirkulasi silang. Artinya, harus ada bukaan di dua dinding yang berbeda. Dengan begitu, pertukaran udara lebih lancar. ”Tanpa adanya cross ventilation, plafon tinggi tak ada gunanya. Intinya, tiap ruang harus bersentuhan langsung dengan udara luar. Tiap ruang mesti punya jendela dan menyisakan taman belakang sehingga membuat udara lebih sejuk.

4. Menggunakan Vegetasi sebagai perendam panas

Lingkungan yang terjaga keasriannya berperan besar dalam menentukan suhu di luar dan dalam ruang. Jadi, jangan remehkan fungsi vegetasi di sekitar halaman rumah.

Bagaimana jika halaman depan tidak cukup luas untuk menanam pohon-pohon rindang?

Tentunya jenis pohon sangat beranekaragam,tak cuma bisa ditanam secara horisontal. Namun ada jenis tananaman yang bisa ditanam secara vertikal seperti tanaman rambat . tentunya tanaman rambat ini dapat dimanfaatkan sebagai dinding sehingga penghuni rumah akan mendapatkan pasokan oksigen dan peredam panas yang baik.


Tak pernah ada kata terlambat untuk melakukan perbaikan. Dengan dana yang tak terlalu mahal tentunya anda akan dapat mewujudkan taman vertikal yang memanjakan mata serta menyejukkan atmosfer sekitar rumah.mmmmmhh indah bukan???

5. Pengaturan Tata ruang

Ingin nyaman seharian di rumah yang menghadap ke peraduan sang surya? Cermati tepat tidaknya pembagian ruang di rumah anda. Usahakan agar ruang utama alias ruang yang dijadikan tempat beraktivitas, tidak diposisikan di area yang lama terkena panas. Dengan begitu, Anda tidak akan terlalu merasa gerah saat menjalani aktifitas di ruang keluarga atau kamar tidur. Nah, sebagai gantinya, posisikan area servis di bagian depan. Panas yang menyengat dapat dimanfaatkan untuk mengeringkan pakaian atau menerangi dapur serta area mencuci. Agar tampak depan rumah tidak terlihat berantakan, diperlukan kamuflase mungkin dengan memberikan taman vertikal.

Tidak disangka-sangka ternyata antara tips 1, 4 dan 5 saling berhubungan dan bisa di kombinasikan dalam mengatasi permasalahn thermal di sebuah desain rumah

6. Mendesain Bukaan serong sewaktu merancang rumah

Hunian yang homy hendaknya diwujudkan sejak tahap desain. Untuk itu, pastikan Anda meminimalkan jendela yang menghadap barat. Ubahlah orientasi jendela ke utara atau selatan. Bukaan yang menyerong 30 derajat hingga 45 derajat dapat menghasilkan rumah yang lebih teduh. Dengan begitu, panas matahari tidak secara langsung masuk ke ruang-ruang pribadi anda. Secara prinsipnya cahaya matahari memang diperlukan, tetapi panasnya harus kita buang.

7. Menerapkan unsur air dalam ruangan atau area sekitar rumah

Air tentunya sebagai media penyejuk yang berguna apalagi aliran air yang terkena aliran angin akan membuat hawa menjadi sejuk.secara psikis tentunya suara gemericik air membuat perasaan tenang dan ketenangan membuat perasaan sejuk yang kemudian berlanjut menjadi perasaan nyaman.

8. Menggunakan Penyejuk udara sebagai alternatif paling akhir
Menggunakan mesin penyejuk udara (AC) memang solusi singkat yang dipilih banyak orang. Tetapi, pilihan itu mendatangkan masalah baru. Yaitu membayar tagihan listrik yang bertambah mahal. Di samping itu, adanya kompresor AC di luar ruang akan membuat udara sekeliling menjadi lebih panas. Tinggal di iklim tropis, hunian tak semestinya dibangun dengan mengandalkan AC sebagai pengusir hawa panas. Masih banyak cara lain yang bisa ditempuh dan tidak berdampak buruk. Dengan hidup hemat energi tentunya akan sangat baik bagi dompet dan lingkungan sekitar anda.

0 komentar:


Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Supported by Free Ebooks. Powered by Blogger